Kondisi Minat Baca Indonesia Era Literasi digital

Peningkatan minat baca Indonesia dapat kita lihat dari beberapa survei yang dilakukan oleh pihak dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun 2020 Perpustakaan Nasional mencatat kegemaran membaca Indonesia dengan skor 55,74 atau masuk kedalam kategori sedang, skor ini meningkat 1,9 dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2019 dengan skor 53,84. Menurut studi pada tahun 2016 oleh Central Connecticut State University, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara dengan minat baca terendah.

Dengan data di atas dapat diketahui bahwa  Indonesia sedang mengalami peningkatan minat baca. Pada tahun 2016 hingga tahun 2020 misalnya, dimana Indonesia mengalami peningkatan minat baca yang terbilang cukup tinggi. Hal ini mungkin merupakan dampak positif dari adanya era digital. Era digital adalah masa dimana sebuah informasi sangat mudah didapat, diperoleh serta disebarkan menggunakan teknologi digital. Pada era ini, teknologi digital mengalami perkembangan yang begitu pesat sehingga membuat sebuah sumber literasi dapat diperoleh dengan mudah.

Namun, dibalik kemudahan mendapatkan literasi tentu juga diikuti oleh adanya dampak negatif yaitu muncul dan tersebarnya hoax atau informasi palsu. Sehingga kemudahan tersebut dapat kita manfaatkan sebaik mungkin. Pemerintah juga harus terus berperan serta untuk mengarahkan, mensosialisasikan, serta mengedukasi agar masyarakat Indonesia senantiasa menjadi pembaca yang bijaksana. 

Apalagi, sekarang buku tak hanya dapat dijumpai dalam wujud fisik saja, tetapi buku juga dapat dijumpai dalam wujud baru yaitu buku elektronik. Tentu saja hal ini dapat mempermudah kita dalam membaca, dengan membaca pula kita akan mendapatkan banyak manfaat. Manfaat tersebut antara lain adalah dapat melatih ketrampilan untuk berfikir, menemukan banyak ide, menambah kosakata, menambah wawasan pengetahuan dan mendapat sudut pandang baru.

LihatTutupKomentar